Friday, 11 June 2021

[Sharing-Story] Pengalaman Pertamaku Melakukan Perawatan Gigi (Scaling)

Hai semuanyaa.. 

Apa kabar nih?

Well, sekian hari pasca lebaran kemarin, dimana aku tidak berkutat dengan aktivitas blogging, kali ini aku mulai menulis lagi, lho.. Setelah menyelesaikan 30 Day Blog Challenge BPN Ramadan 2021, kini aku akan sharing my story tentang pengalamanku melakukan perawatan Scaling Gigi di salah satu Klinik Swasta di kota kelahiranku, Jepara. 

Sebelum aku memulai sharing, perlu aku sampaikan bahwa pengalaman ini adalah murni keinginanku sendiri. Kenapa? Karena ini adalah kali pertama aku melakukan scaling gigi. Meskipun agak takut dengan hasil scaling yang akan membuat gigi jadi sensitif dan ngilu (bayangan aku sendiri hehe) 

Hal yang mendorong aku berminat untuk scaling gigi bermula dari dibukanya klinik gigi yang aku kunjungi ini. Terutama, mereka sering update tentang pasien harian dengan berbagai macam keluhan dan masalah gigi. Dari sinilah, aku mulai meyakinkan diri kembali, bahwa kesehatan mulut dan gigi amatlah penting. Terlebih, sedari kecil, aku langganan ijin tidak masuk sekolah selama berhari-hari karena sakit gigi. 

Oke, langsung saja. Tepatnya tanggal 1 Juni 2021 bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, karena aku libur bekerja, aku memutuskan untuk melakukan perawatan gigi. Namun, pada H-2 perawatan aku sudah melakukan reservasi terlebih dahulu via chat WA. Kemudian, setelah mendapat jadwal berkunjung, terdapat catatan untuk pasien maupun pengantar (jika ada) dihimbau tidak sedang dalam keadaan sakit dan tidak melakukan perjalanan kurang lebih 14 hari sebelumnya. Selain itu, disarankan bagi pasien untuk mengenakan kaos kaki panjang dan memakai kacamata.


 Hari itu, aku dijadwalkan pada jam 09.30 WIB. Seperti biasa, sebelum masuk pendaftaran, terlebih dahulu aku diwajibkan untuk cuci tangan kemudian melalui tahap screening dengan alat pengukur suhu. Tak lama kemudian, aku dipersilahkan masuk untuk menunggu panggilan ke ruang perawatan. Oiya, karena ini adalah kunjunganku yang ke dua kali, maka aku tidak perlu memperlihatkan kartu identitas karena dataku sudah ada pada sistem mereka.
 
Well, beberapa menit kemudian, mbak2 perawat gigi memanggilku untuk masuk ke ruangan periksa. Terlebih dahulu aku dipersilahkan untuk menaruh tas di atas sofa dan membuka masker. Disinilah kemudian Dokter gigi mulai memeriksa gigiku dengan teliti, kemudian memfoto bagian dalam mulutku.

Nah, foto paling atas adalah foto bagian gigi atasku, memang ada sedikit lubang dengan warna agak gelap, menurut dokter, gigiku tersebut ada indikasi karies sehingga harus memerlukan penanganan tambal gigi pada pemeriksaan berikutnya. Oiya, foto paling atas tersebut adalah foto before gigi aku di scaling, terlihat agak kekuningan memang hehe
Foto bagian tengah adalah penampakan gigi bagian bawah aku setelah di scaling. Disini, dokter menyarankan kedepannya aku memasang behel gigi untuk merapikan susunan gigi yang berjejal disisi depan gigi bagian bawah.
Sementara, untuk foto ketiga diatas, adalah penampakan gigiku dari depan secara keseluruhan setelah di scaling.

Bagaimana rasanya ketika proses scaling berlangsung?
Sebelum scaling dimulai, terlebih dahulu aku dipersilahkan berkumur-kumur, kemudian mulut aku buka lebar-lebar dan proses scaling pun dimulai. Alat scaling ini berbentuk panjang kecil dan tajam dibagian ujungnya, sehingga bisa mengangkat karang gigi maupun sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi. 
Alat scaling tersebut ibarat semprotan kecil yang ampuh menjangkau setiap sisi didalam gigi. Ketika alat scaling ini berfungsi dan digerakkan oleh dokter, mbak2 perawat gigi mendapat bagian untuk memegang alat semacam sedotan untuk membuang air yang dihasilkan dari proses scaling tersebut. Menurutku, sama sekali tidak terasa sakit, kok...

Biaya Scaling Gigi
Berbicara mengenai biaya scaling gigi, mungkin akan berbeda tarifnya sesuai tingkat pelayanan dan daerah ya teman-teman.. Berdasarkan pengalamanku sendiri, karena ini adalah scaling gigi untuk pertama kali, jadi aku dikenakan perawatan scaling all regio (tingkatan sedang) dimana tarifnya berkisar antara 400 ribu rupiah. Biaya tersebut tidak termasuk biaya sterilisasi desinfectan standart penanganan COVID-19, sehingga total biaya perawatan scaling gigi di klinik ini kurang lebih sekitar 500.000

Hasil akhir
Setelah proses scaling selesai, aku kembali dipersilahkan berkumur-kumur. Daaan, disinilah terasa bedanya. Jadi, setelah discaling, gigiku terasa kesat dan permukaan gigi seperti longgar, karena apa? dokter bilang hal ini karena sela-sela gigi yang tertutup oleh karang gigi sudah hilang, yeeay...

Dan, itulah pengalaman pertamaku melakukan perawatan scaling gigi.
Apa teman-teman disini sudah pernah scaling gigi? Selain menjadikan gigi lebih bersih, scaling gigi juga dapat mencegah berbagai permasalahan gigi dan mulut, loh..
Jadi, jangan lupa untuk rajin scaling gigi tiap enam bulan sekali, yah...


 


2 comments:

  1. Aku pengen scaling tapi masih maju mundur mbaa hiks. Soalnya gigi depanku tambalan gituu, kira2 bisa ga yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo ka Amirotul..
      Wah, sama ka, aku pun ada dua tambalan gigi dibagian geraham bawah.. but, it's ok, sampaikan saja hal ini pada dokter gigi yg menangani, agar dokter bisa men-treatment gigi tambalan tersebut dengan hati-hati..
      thanks kaa

      Delete