Friday, 16 April 2021

[DAY-4] Tentang Aku dan Pencapaian Tertinggi dalam Hidup : From Zero to Hero


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

 Hi semua..

Memasuki hari ke empat puasa, tentunya masih semangat dong ya.. Hari ini juga merupakan hari ke empat aku mengikuti 30 day Blog Challenge BPN Ramadan 2021 yang bertema "Pencapaian Tertinggi dalam Hidup". Oiya.. tulisanku ini adalah lanjutan dari tiga tulisanku sebelumnya yaitu [DAY-1][DAY-2]DAY-3. Senang rasanya bisa bercerita melalui tulisan seperti ini, jadi lupa mampir ke blogku ya!

Pencapaian terbesar dalam hidup. Hmm, terbaca seperti kalimat klise, bukan? Dan Jujur, bicara tentang pencapaian dalam hidup rasanya masih terlalu dini bagi aku yang masih berusaha meraih banyak hal yang aku inginkan. 

Bayangkan saja, ketika kita bisa bertahan hidup dan sehat lahir batin seperti dalam masa pandemi ini dimana kita bisa mengupayakan hidup tetap berjalan dengan baik, hal ini termasuk pencapaian, bukan? 

Baca Juga : I am as an Introvert Person

Definisi Pencapaian Versi Aku

Menurutku, pencapaian adalah ukuran berhasil atau tidaknya suatu hal bisa didapatkan oleh seseorang. Biasanya, pencapaian ini diukur secara kualitas, misalnya kriteria seseorang yang sukses biasanya identik dengan hidup yang sejahtera dimana ia sudah meraih kriteria tertentu yang membuatnya bisa hidup lebih dari cukup.

Lebih lanjut, bagaimana dengan pencapaian tertinggi dalam hidup? tentu, bukan hal yang mudah mendefinisikannya, bukan? karena kriteria pencapaian terbesar dipengaruhi oleh usaha masing-masing pribadi dan bagaimana cara seseorang bisa tetap struggle ketika berada di titik terbawah sekalipun. 

From Zero to Hero

Kita bisa menjelaskan apa saja pencapaian yang sudah kita raih apabila kita tahu kapan kita mulai berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan. Begitupun aku. Ada beberapa hal yang bisa dikatakan sebagai pencapaian dalam hidupku karena aku merasakan betul bagaimana berusaha dan berlanjut pasrah kepada-Nya.

Bagaimana tentang pencapaian tertinggi dalam hidupku? dimulai ketika aku masih duduk di kelas X. Tak ada yang berbeda di awal tahun ajaran baru, kala itu aku sama seperti siswa lainnya. Suatu ketika, aku ditunjuk oleh salah seorang guru untuk menjadi perwakilan dari sekolah untuk diikutkan lomba Olimpiade Standar Nasional (OSN). Sempat bingung dan merasa tidak percaya diri mengingat lomba tersebut adalah lomba rutin yang cukup bergengsi. 

Dengan ketidakpercayaan tersebut, aku sempat mengutarakan kepada guru tersebut untuk mengkaji kembali, apa ibu salah pilih siswa, pikirku. Namun, guruku meyakinkan aku dengan caranya yang halus dan penuh optimis. 

Counting the days, hari perlombaan pun tiba. Kala itu aku mewakili sekolah dalam lomba Olimpiade Standar Nasional Mapel Ekonomi tingkat Kabupaten dimana aku bersaing dengan puluhan perwakilan SMA di Jepara. Lucunya, sebelumnya aku sempat bertemu dengan teman lama dan ternyata dia adalah sainganku. Ok, let's compete!

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Singkat cerita, persaingan berjalan mulus dan tibalah waktu menunggu pengumuman juara. Tak berhenti disana, aku kembali diajukan menjadi peserta lomba yang diselenggarakan oleh sebuah kampus Swasta di Semarang. 

Disinilah, aku mulai percaya diri karena pengalaman ikut lomba sudah pernah aku rasakan dan pada lomba yang kedua ini, hadiah untuk para juara cukup menggiurkan, yaitu uang tunai jutaan rupiah dan beasiswa masuk Fakultas di kampus tersebut. Wah, i must to be a winner. 

Persiapan demi persiapan aku lalui dan masih dibekali oleh bimbingan dari guruku. Bedanya kali ini aku mengikuti lomba mapel IPS dan waktu persiapannya lebih singkat, hanya tiga minggu! Hingga akhirnya hari perlombaan tiba, berjalan lancar. 

Karena lomba ini diselenggarakan di sebuah kampus, maka pengumuman juara langsung diumumkan setelah lomba selesai. Dan disinilah aku sangat bersyukur dan mungkin memang sudah rejeki. Aku diumumkan sebagai juara I lomba Mapel IPS tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Alhamdulillah...

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Waktu pun berjalan dan tanpa diduga ada seorang kurir pos yang datang mengantar surat ke kantor TU sekolah, surat tersebut menyampaikan bahwa aku menjadi juara II lomba Olimpiade Standar Nasional Mapel Ekonomi Tingkat Kabupaten Jepara tahun 2012. Sungguh berlipat-lipat rasa syukurku kali itu.

Rasa Syukur Tak Pernah Salah Tempat

Mempunyai pengalaman menjadi juara lomba tak pernah aku lupakan. Dan berkat pencapaianku diatas, aku juga berkesempatan mendapat beasiswa kuliah. Poin penting dalam kisahku ini yaitu aku harus sungguh-sungguh berusaha, tidak mudah puas dan selalu mengembangkan diri. 

Flashback ke masa-masa itu, sungguh usaha dan kerja kerasku membuahkan hasil. Namun, aku percaya ini semua berkat dukungan dan bimbingan dari orang tua, guru, teman-teman dan aku sendiri. Terimakasih untuk aku yang sudah kuat berjuang. Kedepannya, tantanganku lebih berat dan aku harus berusaha lebih kuat lagi!

-UL-

0 comments:

Post a Comment